Dalam kehidupan malam yang penuh gemerlap, kerap kali kita mendengar istilah "sawer" dan "opok" yang diucapkan. Bagi sebagian orang, mungkin istilah-istilah ini sudah tidak asing lagi, tapi bagi pemula di dunia hiburan malam, mungkin masih sedikit bingung dengan maknanya.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang apa arti sawer dan opok, serta asal-usul dan penggunaannya dalam dunia hiburan malam. Dengan begitu, kamu bisa lebih familiar dengan istilah-istilah ini ketika nanti berkunjung ke tempat hiburan malam.
Apa itu Sawer?
Sawer adalah salah satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh penonton kepada pengisi acara, seperti penyanyi, penari, atau komedian. Apresiasi ini biasanya diberikan dalam bentuk uang yang dilempar atau disebarkan ke panggung.
Asal kata sawer berasal dari bahasa Jawa, yaitu "nyawur" yang berarti melempar atau menyebarkan. Istilah ini kemudian diadopsi ke dalam dunia hiburan malam dan menjadi salah satu tradisi yang tidak bisa dipisahkan.
Tujuan Sawer
Sawer tidak hanya sekadar memberikan apresiasi, tetapi juga memiliki tujuan lain, yaitu:
- Menunjukkan dukungan: Sawer merupakan cara untuk menunjukkan dukungan kepada pengisi acara.
- Memberikan semangat: Uang yang disawer akan memberikan semangat kepada pengisi acara agar tampil lebih baik.
- Menghormati pengisi acara: Di beberapa budaya, sawer dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada pengisi acara.
Cara Sawer
Terdapat beberapa cara yang umum dilakukan saat sawer, yaitu:
- Dilempar: Uang dilempar ke arah panggung secara langsung.
- Disebarkan: Uang disebarkan di area panggung atau lantai dansa.
- Digeledong: Uang digulung atau dilipat kemudian dilempar ke arah panggung.
Apa itu Opok?
Opok adalah salah satu bentuk ungkapan menggoda atau menyinggung yang sering dilontarkan oleh penonton kepada pengisi acara, khususnya penyanyi dangdut. Ungkapan ini biasanya berupa kata-kata nakal atau sindiran yang bertujuan untuk memancing reaksi atau tawa dari pengisi acara.
Asal kata opok tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan berasal dari kata "ojok-ojok" dalam bahasa Jawa yang berarti "jangan-jangan". Istilah opok kemudian diadopsi ke dalam dunia hiburan malam dan menjadi ciri khas dari budaya dangdut.
Tujuan Opok
Opok memiliki beberapa tujuan, yaitu:
- Memancing reaksi: Opok bertujuan untuk memancing reaksi atau tawa dari pengisi acara.
- Mencairkan suasana: Opok dapat mencairkan suasana yang tegang atau membosankan selama pertunjukan.
- Bentuk hiburan: Bagi sebagian orang, opok menjadi salah satu bentuk hiburan yang tidak terpisahkan dari pertunjukan dangdut.
Aturan Opok
Meskipun opok bertujuan untuk menghibur, namun ada beberapa aturan yang harus diperhatikan saat melakukan opok, yaitu:
- Tidak menyinggung SARA: Opok tidak boleh menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan.
- Tidak berlebihan: Opok harus dilakukan dengan wajar dan tidak berlebihan hingga membuat pengisi acara tidak nyaman.
- Respek terhadap pengisi acara: Opok harus tetap menghormati pengisi acara, meskipun sifatnya menggoda.
Sawer dan Opok dalam Hiburan Malam
Sawer dan opok merupakan dua unsur yang tidak terpisahkan dari dunia hiburan malam. Keduanya memiliki peran dalam menciptakan suasana yang meriah dan menghibur. Namun, penting untuk memahami etika dan aturan saat melakukan sawer dan opok agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau ketidaknyamanan bagi pihak yang terlibat.