Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) merupakan salah satu raksasa telekomunikasi di Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh dua perusahaan besar, yakni Ooredoo (Qatar) dan CK Hutchison (Hongkong). Meski memiliki posisi yang kuat di pasar, IOH tidak melakukan pembelian kembali saham (buyback) seperti yang dilakukan beberapa perusahaan lain di Indonesia.
Lantas, apa alasan di balik keputusan IOH untuk tidak melakukan buyback saham? Berikut beberapa kemungkinan penjelasannya:
Fokus pada Investasi Jangka Panjang
IOH lebih memprioritaskan penggunaan kasnya untuk investasi jangka panjang dibandingkan dengan buyback saham. Perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur jaringan, mengembangkan layanan baru, dan memperluas pangsa pasarnya.
Dengan berinvestasi dalam peningkatan jaringan dan layanan, IOH berharap dapat meningkatkan kualitas layanan pelanggan, menarik lebih banyak pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
Kondisi Keuangan yang Belum Kuat
Kondisi keuangan IOH mungkin belum cukup kuat untuk melakukan buyback saham dalam jumlah besar. Meskipun IOH telah mencatatkan kenaikan laba dalam beberapa kuartal terakhir, rasio utangnya masih relatif tinggi.
Perusahaan dengan rasio utang yang tinggi mungkin enggan melakukan buyback saham karena dapat semakin memperlemah struktur keuangan mereka. Buyback saham memerlukan kas dalam jumlah besar, yang dapat mengurangi likuiditas dan kemampuan IOH untuk memenuhi kewajiban keuangan lainnya.
Prioritas yang Berbeda dari Pemegang Saham
Pemegang saham IOH mungkin memiliki prioritas yang berbeda mengenai penggunaan kas perusahaan. Beberapa pemegang saham mungkin lebih suka agar IOH berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang daripada melakukan buyback saham.
Pemegang saham yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang percaya bahwa berinvestasi dalam bisnis secara keseluruhan dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan buyback saham. Mereka yakin bahwa dengan meningkatkan infrastruktur dan layanan, IOH dapat menciptakan nilai yang lebih besar bagi pemegang saham dalam jangka panjang.
Dampak Negatif pada Harga Saham
Buyback saham dapat memberikan dampak negatif pada harga saham dalam jangka pendek. Ketika sebuah perusahaan melakukan buyback saham, jumlah saham beredar berkurang, yang dapat menyebabkan harga saham naik.
Namun, jika pembelian kembali dilakukan pada harga yang lebih tinggi dari nilai wajar, dapat menyebabkan harga saham menjadi terlalu tinggi dan tidak berkelanjutan. Selain itu, buyback saham dapat mengurangi likuiditas saham yang diperdagangkan, yang dapat membuat saham menjadi lebih sulit dijual.
Strategi Pengalokasian Kas yang Ber hati-hati
IOH mungkin mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dalam mengelola kasnya. Perusahaan ini mungkin lebih suka mempertahankan sejumlah kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Dengan mengalokasikan kas secara hati-hati, IOH dapat memastikan stabilitas keuangan dan menghindari risiko kehabisan dana ketika peluang investasi baru muncul atau kebutuhan tak terduga timbul.
Pertimbangan Regulasi
Ketentuan regulasi juga dapat mempengaruhi keputusan IOH untuk tidak melakukan buyback saham. Di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang membatasi jumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perusahaan.
Peraturan tersebut dimaksudkan untuk melindungi kepentingan pemegang saham minoritas dan mencegah manipulasi harga saham. IOH mungkin perlu mempertimbangkan peraturan ini ketika mempertimbangkan buyback saham.
Ringkasan
Meskipun Indosat Ooredoo Hutchison tidak melakukan buyback saham, terdapat beberapa alasan strategis di balik keputusan tersebut. Perusahaan ini lebih memprioritaskan investasi jangka panjang, memiliki kondisi keuangan yang belum cukup kuat, dan menghadapi prioritas yang beragam dari pemegang sahamnya.
Selain itu, buyback saham dapat berdampak negatif pada harga saham dan memerlukan pendekatan yang hati-hati dalam pengelolaan kas. IOH mungkin juga mempertimbangkan ketentuan regulasi yang membatasi pembelian kembali saham.