Menelusuri Faktor-Faktor Dibalik Berdirinya Tri Koro Dharmo

Modisa Ratnasari

Tri Koro Dharmo, sebuah organisasi pemuda yang didirikan pada masa penjajahan Belanda, menjadi tonggak penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Faktor-faktor yang melatarbelakangi pendirian organisasi ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh perkembangan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi pada masa itu.

Faktor Sosial

  • Kebangkitan Nasionalisme: Awal abad ke-20 ditandai dengan kebangkitan nasionalisme di kalangan pemuda Indonesia, dipicu oleh gerakan pendidikan dan pengaruh ide-ide Barat. Tri Koro Dharmo menjadi wadah bagi kaum muda untuk mengekspresikan aspirasi nasional mereka.
  • Adanya Stratifikasi Sosial: Masyarakat Jawa pada masa itu terbagi dalam stratifikasi sosial yang kaku, dengan orang Jawa menempati posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan orang Eropa dan Tionghoa. Tri Koro Dharmo berupaya untuk memecahkan hambatan sosial ini dan mempersatukan semua kaum muda Indonesia.
  • Pengaruh Pers Lokal: Pers lokal, seperti Medan Prijaji dan Pewarta Hindia, memainkan peran penting dalam menyebarkan ide-ide kebangsaan dan nasionalisme. Sarana ini menumbuhkan semangat persatuan dan mendorong pemuda untuk mendirikan organisasi yang bertujuan memperjuangkan kepentingan bangsa.

Faktor Politik

  • Represi Politik oleh Kolonial: Penjajah Belanda menerapkan represi politik yang keras terhadap pergerakan nasional, melarang pertemuan dan kegiatan politik. Tri Koro Dharmo menjadi salah satu bentuk perlawanan terhadap penindasan tersebut.
  • Belanda Melarang Budi Utomo: Pada tahun 1918, pemerintah kolonial Belanda melarang organisasi Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pelarangan ini memicu kekecewaan dan kemarahan di kalangan pemuda, yang kemudian mendorong pembentukan Tri Koro Dharmo.
  • Upaya Penyatuan Pergerakan: Pemuda dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera melihat perlunya persatuan dan koordinasi dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tri Koro Dharmo menjadi wadah untuk menyatukan pergerakan pemuda di berbagai wilayah.

Faktor Ekonomi

  • Kesenjangan Ekonomi: Kesenjangan ekonomi yang lebar antara kelompok kaya dan miskin menciptakan ketegangan sosial. Tri Koro Dharmo berupaya untuk mengatasi kesenjangan ini dengan membentuk koperasi dan mengembangkan kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • Persaingan dengan Kelompok Ekonomi Asing: Monopoli ekonomi oleh kelompok asing, seperti perusahaan perkebunan dan pertambangan, menimbulkan persaingan yang tidak sehat bagi pelaku ekonomi lokal. Tri Koro Dharmo mendorong pemuda Indonesia untuk mengembangkan usaha ekonomi sendiri.
  • Kesadaran Pertanian: Mayoritas penduduk Indonesia pada saat itu adalah petani, sehingga masalah pertanian menjadi perhatian utama bagi Tri Koro Dharmo. Organisasi ini mempromosikan teknik pertanian modern dan mendirikan sekolah pertanian untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Faktor Pendidikan

  • Pengaruh Sekolah Tinggi: Sekolah Tinggi (ST) yang didirikan oleh kaum priyayi Jawa, seperti STOVIA dan Technische Hogeschool (ITS), menjadi pusat pemikiran dan pengembangan ide-ide kebangsaan. Tri Koro Dharmo banyak diisi oleh lulusan sekolah-sekolah tersebut.
  • Belajar dari India: Gerakan kemerdekaan India, dipimpin oleh Mahatma Gandhi, menjadi inspirasi bagi perjuangan pemuda Indonesia. Pemikiran Gandhi tentang non-kooperasi dan perjuangan tanpa kekerasan mempengaruhi ideologi Tri Koro Dharmo.
  • Kesadaran Kemasyarakatan: Pemuda yang tergabung dalam Tri Koro Dharmo memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Mereka aktif dalam kegiatan sosial, seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

Kesimpulan

Berdirinya Tri Koro Dharmo merupakan sebuah proses yang kompleks, didorong oleh berbagai faktor sosial, politik, ekonomi, dan pendidikan. Organisasi ini menjadi simbol perjuangan pemuda Indonesia melawan penjajahan dan meletakkan dasar bagi gerakan nasional yang pada akhirnya mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Memahami faktor-faktor di balik pendirian Tri Koro Dharmo sangat penting untuk mengapresiasi peran penting pemuda dalam sejarah Indonesia.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer