Jakarta – Nama Tri Sutanti mungkin belum begitu familiar di telinga masyarakat luas. Namun, di balik kesuksesan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, ada sosok Tri Sutanti yang berperan penting.
Tri Sutanti adalah istri pertama Susi Pudjiastuti. Keduanya menikah pada tahun 1983 dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Panji Hilmansyah, Nadine Kaiser, dan Alvy Xavier. Pernikahan mereka berlangsung selama 18 tahun hingga akhirnya bercerai pada tahun 2001.
Meskipun telah bercerai, hubungan Tri Sutanti dan Susi Pudjiastuti tetap terjalin baik. Tri Sutanti bahkan menjadi salah satu pendukung utama Susi Pudjiastuti saat mencalonkan diri sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014.
Kehidupan Pribadi Tri Sutanti
Tri Sutanti lahir di Pangandaran, Jawa Barat, pada tanggal 24 Juni 1961. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Rumyati dan Usep Ruchyat. Tri memiliki dua kakak perempuan, yaitu Tuti dan Wati.
Tri Sutanti menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pangandaran dan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pangandaran. Setelah lulus SMA, Tri melanjutkan pendidikan ke Universitas Padjadjaran, Bandung, dan mengambil jurusan Akuntansi.
Peran Tri Sutanti dalam Karier Susi Pudjiastuti
Tri Sutanti berperan penting dalam kesuksesan Susi Pudjiastuti sebagai pengusaha perikanan. Pada awal pernikahan, Susi dan Tri merintis usaha tambak udang di Pangandaran. Namun, usaha tersebut mengalami kegagalan sehingga mereka memutuskan untuk pindah ke Cilacap.
Di Cilacap, Susi dan Tri mendirikan perusahaan PT ASI Pudjiastuti Marine Product pada tahun 1983. Perusahaan tersebut bergerak di bidang penangkapan dan pengolahan ikan. Tri berperan sebagai direktur utama perusahaan, sedangkan Susi berperan sebagai direktur operasional.
Di bawah kepemimpinan Tri, PT ASI Pudjiastuti Marine Product berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan perikanan terbesar di Indonesia. Perusahaan tersebut memiliki armada kapal penangkap ikan yang besar dan juga pabrik pengolahan ikan modern.
Pada tahun 2001, Tri Sutanti dan Susi Pudjiastuti bercerai. Setelah perceraian, Tri tetap menjabat sebagai direktur utama PT ASI Pudjiastuti Marine Product hingga tahun 2007. Setelah itu, Tri mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkan seluruh sahamnya kepada Susi Pudjiastuti.
Kehidupan Pasca Perceraian
Setelah bercerai dari Susi Pudjiastuti, Tri Sutanti melanjutkan kehidupan pribadinya. Ia menikah lagi dengan seorang pengusaha bernama H. Hamzah Taher dan dikaruniai dua orang anak.
Tri Sutanti tetap aktif dalam dunia bisnis. Ia mendirikan beberapa perusahaan, antara lain PT Tri Sukses Abadi, PT Tri Sukses Banyuwangi, dan PT Tri Sukses Papua. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang perikanan, pertambangan, dan perkebunan.
Tri Sutanti juga aktif di organisasi sosial. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Tri Sukses, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Yayasan tersebut memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu, terutama di bidang pendidikan.
Penghargaan dan Pengakuan
Selama berkarier di dunia bisnis, Tri Sutanti telah meraih sejumlah penghargaan dan pengakuan. Pada tahun 2004, ia menerima penghargaan sebagai "Pengusaha Perempuan Sukses" dari Menteri Pemberdayaan Perempuan.
Pada tahun 2006, Tri Sutanti terpilih sebagai salah satu "50 Pengusaha Perempuan Paling Berpengaruh di Indonesia" oleh majalah GlobeAsia. Ia juga pernah menerima penghargaan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Kesimpulan
Tri Sutanti adalah sosok wanita yang telah memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Ia merupakan sosok istri yang mendampingi Susi Pudjiastuti di awal perjuangannya merintis usaha perikanan.
Setelah bercerai, Tri Sutanti tetap mendukung Susi Pudjiastuti dalam karier politiknya. Ia juga aktif dalam dunia bisnis dan organisasi sosial. Tri Sutanti membuktikan bahwa seorang wanita dapat sukses dalam berbagai bidang, baik di bidang bisnis, politik, maupun sosial.