Telkom dan Telkomsel: BUMN Telekomunikasi Terkemuka di Indonesia

Pasha Pratama

Pengantar

Industri telekomunikasi di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir, dengan peran penting yang dimainkan oleh perusahaan milik negara (BUMN) dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan. Dua nama yang paling menonjol dalam sektor ini adalah Telkom dan Telkomsel, BUMN yang telah membentuk lanskap telekomunikasi di Indonesia selama bertahun-tahun. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sejarah, kepemilikan, dan kontribusi Telkom dan Telkomsel sebagai BUMN telekomunikasi terkemuka di Indonesia.

Sejarah Telkom

Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.) memiliki sejarah panjang yang dimulai pada masa kolonial Belanda. Didirikan pada tahun 1884 dengan nama Nederlandsch-Indische Telefoon Maatschappy, perusahaan ini awalnya berfokus pada penyediaan layanan telepon di kota-kota besar di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, perusahaan ini dinasionalisasi dan berganti nama menjadi Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Pada tahun 1991, PN Telekomunikasi diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Telekomunikasi dan kemudian diprivatisasi pada tahun 1995, menjadi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Privatisasi ini menandai era baru pertumbuhan dan ekspansi bagi Telkom, yang telah berkembang menjadi penyedia layanan telekomunikasi dan digital terkemuka di Indonesia.

Kepemilikan Telkom

Telkom adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memegang saham mayoritas di Telkom dengan kepemilikan sebesar 51,17%. Sisanya dimiliki oleh publik, termasuk institusi keuangan, investor lokal, dan investor asing.

Sejarah Telkomsel

Telkomsel (PT Telekomunikasi Seluler) adalah anak perusahaan Telkom yang didirikan pada tahun 1995. Telkomsel menjadi pelopor layanan telekomunikasi seluler di Indonesia dan dengan cepat menjadi salah satu operator seluler terbesar di negara ini. Pada tahun 2009, Telkomsel meluncurkan layanan jaringan 3G, menjadikan Indonesia salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki layanan tersebut.

Telkomsel terus berinovasi dan berkembang, memperkenalkan layanan jaringan 4G pada tahun 2014 dan jaringan 5G pada tahun 2021. Saat ini, Telkomsel memiliki lebih dari 170 juta pelanggan dan merupakan salah satu operator seluler terkemuka di Asia Pasifik.

Kepemilikan Telkomsel

Telkomsel dimiliki 100% oleh Telkom. Artinya, Telkom memiliki kendali penuh atas operasi dan manajemen Telkomsel.

Kontribusi Telkom dan Telkomsel ke Indonesia

Telkom dan Telkomsel telah memainkan peran penting dalam pembangunan dan kemajuan industri telekomunikasi di Indonesia. Kontribusi utama mereka meliputi:

  • Menyediakan Konektivitas: Telkom dan Telkomsel menyediakan layanan telekomunikasi dan digital yang menghubungkan jutaan masyarakat Indonesia. Mereka telah membangun jaringan yang luas dan andal, memastikan akses komunikasi di seluruh negeri.
  • Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Sektor telekomunikasi merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Telkom dan Telkomsel telah menginvestasikan besar-besaran dalam infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan bisnis.
  • Meningkatkan Literasi Digital: Melalui inisiatif dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Telkom dan Telkomsel telah mempromosikan literasi digital dan keterampilan teknologi informasi di kalangan masyarakat Indonesia.
  • Memperluas Akses ke Pendidikan dan Layanan Kesehatan: Telkom dan Telkomsel telah memanfaatkan teknologi mereka untuk memperluas akses ke pendidikan dan layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil.

Kesimpulan

Telkom dan Telkomsel merupakan BUMN telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang telah memainkan peran penting dalam pembangunan dan kemajuan industri telekomunikasi di negara ini. Melalui kepemilikan negara, pengalaman yang luas, dan komitmen terhadap inovasi, Telkom dan Telkomsel akan terus menjadi kekuatan pendorong di balik transformasi digital Indonesia.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer