Tri Koro Dharmo: Filosofi Hidup Bung Karno untuk Persatuan Bangsa

Dimas Mardiansyah

Tri Koro Dharmo merupakan filosofi kehidupan yang digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Filosofi ini menjadi dasar pemikiran Bung Karno dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang baru merdeka.

Asal Usul Tri Koro Dharmo

Tri Koro Dharmo berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari tiga kata:

  • Tri: Tiga
  • Koro: Jalan
  • Dharmo: Kewajiban

Secara harfiah, Tri Koro Dharmo berarti "Tiga Jalan Kewajiban". Ketiga jalan kewajiban tersebut dijabarkan sebagai berikut:

  1. Nasionalisme: Kewajiban untuk mencintai dan membela tanah air Indonesia.
  2. Islamisme: Kewajiban untuk menjalankan ajaran Islam dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  3. Marxisme: Kewajiban untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.

Makna Filosofis Tri Koro Dharmo

Tri Koro Dharmo merupakan perpaduan dari tiga ideologi yang dianggap relevan dengan kondisi Indonesia saat itu, yaitu nasionalisme, agama, dan sosialisme. Bung Karno percaya bahwa ketiganya dapat menjadi perekat yang menyatukan masyarakat Indonesia yang beragam.

Nasionalisme: Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di atas perbedaan suku, agama, ras, dan golongan.

Islamisme: Memberikan landasan spiritual dan moral bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

Marxisme: Menuntut adanya keadilan sosial dan pemerataan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penerapan Tri Koro Dharmo

Tri Koro Dharmo diterapkan oleh Bung Karno dalam berbagai kebijakan dan program pemerintahannya. Beberapa contohnya antara lain:

  • Pembentukan Pancasila: Lima sila dalam Pancasila merupakan perpaduan dari nilai-nilai nasionalisme, religiusitas, dan sosialisme yang terkandung dalam Tri Koro Dharmo.
  • Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia: Tri Koro Dharmo menekankan pentingnya persatuan wilayah dan menolak segala bentuk separatisme.
  • Pemberantasan Kemiskinan: Bung Karno mencanangkan program-program pembangunan dan pemerataan ekonomi sesuai dengan cita-cita Marxisme dalam Tri Koro Dharmo.

Warisan Tri Koro Dharmo

Meskipun Bung Karno telah tiada, Tri Koro Dharmo tetap menjadi warisan pemikiran yang berharga bagi bangsa Indonesia. Filosofi ini terus menginspirasi upaya bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan, menegakkan keadilan sosial, dan mencapai kesejahteraan bersama.

Tri Koro Dharmo mengajarkan bahwa keberagaman yang dimiliki Indonesia bukanlah sumber perpecahan, melainkan potensi kekuatan yang dapat dipersatukan melalui nilai-nilai luhur persatuan, agama, dan kesejahteraan. Dengan terus menjaga semangat Tri Koro Dharmo, bangsa Indonesia dapat terus berjuang menuju cita-cita mulia sebagai bangsa yang bersatu, adil, dan makmur.

Manfaat Menerapkan Tri Koro Dharmo

Berikut ini adalah beberapa manfaat menerapkan Tri Koro Dharmo dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:

  • Memperkuat persatuan dan kesatuan: Tri Koro Dharmo menekankan pentingnya persatuan di atas segala perbedaan, sehingga dapat mempererat ikatan kebangsaan.
  • Meningkatkan toleransi dan kerukunan: Nilai-nilai agama dan sosialisme yang terkandung dalam Tri Koro Dharmo mengajarkan toleransi dan saling menghormati antar individu dan kelompok.
  • Membangun masyarakat yang adil dan sejahtera: Prinsip keadilan sosial dalam Tri Koro Dharmo mendorong upaya menciptakan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
  • Memperkokoh identitas nasional: Tri Koro Dharmo menjadi pengingat bagi bangsa Indonesia akan identitas dan jati diri sebagai bangsa yang berbhineka namun tetap satu.

Kesimpulan

Tri Koro Dharmo adalah filosofi hidup yang digagas oleh Bung Karno untuk mempersatukan bangsa Indonesia. Filosofi ini terdiri dari tiga jalan kewajiban, yaitu nasionalisme, islamisme, dan marxisme. Tri Koro Dharmo diterapkan dalam berbagai kebijakan pemerintahan Bung Karno dan terus menjadi warisan pemikiran yang berharga bagi bangsa Indonesia. Dengan menerapkan nilai-nilai Tri Koro Dharmo, bangsa Indonesia dapat terus berjuang menuju cita-cita persatuan, keadilan, dan kesejahteraan bersama.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer